Selasa, 12 Februari 2008

Back to Basic

Sekarang ini saya sedang disibukan untuk kembali membaca buku , buku yang saat ini saya " baca kembali " adalah sebuah tulisan dari seorang pakar dan pengamat quality Kiyoshi Suzaki yang sudah dialih bahasakan oleh PQM consultans judul buku ini dalam bahasa indonesia adalah 'Tantangan Industri Manufaktur Penerapan Perbaikan Berkesinambungan ", buku ini sebenarnya sudah saya baca, tapi entah kenapa koq rasanya masih ada beberapa yang mengganjal sehingga saya harus kembali membuka buku ini


Kondisi Perekonomian yang belum stabil berdampak pada seluruh sendi dan dimensi kehidupan tidak terkecuali dunia industri , pukulan telak dari kenaikan harga minyak menyebabkan seluruh industri mengencangkan ikat pinggang , melakukan "Rasionalisasi " agar dapat bertahan hidup (Survive), Efisiensi menjadi kata yang teramat sering kita dengar.pengukuran kuantitatif dan kualitatif menjadi tolok ukur dan pembicaran sehari - hari baik dalam meeting internal maupaun pembicaraan di pojok kantin, tetapi masih saja ada kegamangan dari pelaku pelaksana didalamnya, kadang kita bingung dan tidak tahu harus melakukan apa dalam situasi seperti itu, prioritas yang dijalankan tidak bersinergi satu sama lain bahkan terkesan bertolak belakang , fokus pada hal yang utama hilang karena komunitas lebih bergairah untuk menjalankan aktivitas yang tak perlu dan rutin.oleh sebab itu lah saya tergerak untuk kembali membaca buku karya Mr Suzaki tersebut.
dalam Buku itu diuraiakan hal - hal dasar yang dapat dilakukan oleh industri manufaktur untuk dapat bertahan , tanpa perlu mempelajari teori - teori makro yang dapat membuat keriting otak kita untuk dapat mencernanya atau bahkan angka - angka yang dapat menipu kita . Buku ini sangat sederhana menjelaskan penting nya mengurangi aktivitas pemborosan dalam semua operasianal pabrik.
Fujio cho seorang pakar quality dari toyota mendefinisikan pemborosan ( waste atau muda dalam bahasa jepang ) adalah "segala sesuatu yang berlebihan diluar kebutuhan minimum atas peralatan , bahan , komponen ,tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk"secara sederhana pemborosan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang tidak memberi nilai tambah.
Sekarang marilah kita luangkan waktu untuk melihat dan mengamati praktek yang sebenarnya terjadi ditemapt kita ( Gemba ),dalam kegiatan operasional pabrik akan banyak sekali kita temui pemborosan yang kita tidak sadari sebelumnya contoh; kegiatan mengawasi jalannya mesin, memindahkan komponen dari satu tempat ketempat lain, kelebihan produksi dan penanganan produk ganda, mencari peralatan kerja dll, banyak orang mungkin akan berkata "Kita tahu itu " tetapi kita tidak pernah bertanya pada diri sendiri " tindakan apa yang dapat dilakukan guna melenyapkan pemborosan itu "
sayang sekali , kebanyakan dari kita tidak dsapat menjawab pertanyaaan diatas.Satu hal yang umumnya kita ingat dari pekerjaan kita adalah terlalu banyak pekerjaaan yang perlu ditangani segera ( Pemadam kebakaran ),akibatnya kita tak punya waktu untuk melakukan analisis dan perencanaaan kerja yang lebih baik.

Tidak ada komentar: